Amsal 28:26 (BIS)
Siapa mengandalkan pendapatnya sendiri, tidak punya akal yang sehat. Siapa mengikuti ajaran orang bijaksana akan selamat.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 18; Matius 18; Kejadian 35-36
Kehidupan kita saat ini ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita buat sebelumnya. Namun seringkali orang bodoh tidak mau mengakui hal tersebut, mereka akan menyalahkan orang lain, keadaan, dan apapun yang bisa disalahkan, kecuali dirinya sendiri, atas kesalahan yang ia buat. Orang yang seperti ini bisa membuat seribu satu alasan mengapa mereka gagal kecuali satu, yaitu mengakui bahwa dirinya telah membuat keputusan yang salah.
Bagian dari pembelajaran hidup adalah mengakui kesalahan. Tanpa menyadari kesalahan, kita tidak bisa belajar sesuatu dan melakukan perbaikan sehingga menjadi lebih baik. Mereka yang berhasil pasti melakukan banyak kesalahan sebelumnya, tetapi mereka mau mengakuinya dan memperbaikinya.
Tahukah Anda bahwa Yesus menyadari betapa rentannya kita untuk melakukan kesalahan. Dia bahkan bisa menerima hal itu dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang mau mengakuinya. Bahkan mungkin bukan hanya kesempatan kedua saja, tapi kesempatan ketiga, keempat dan seterusnya, selama masih ada waktu untuk orang tersebut berubah. Anda ingin bukti? Contoh yang ditulis di Alkitab ada banyak, Anda bisa membaca kisah Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali, Paulus yang menganiaya Yesus, Thomas yang tidak percaya dengan kebangkitan Yesus dan banyak tokoh lainnya yang mendapatkan kesempatan lain untuk berubah. Mereka adalah orang-orang yang mengakui bahwa mereka pernah membuat keputusan yang salah dalam hidupnya dan berubah.
Apakah Anda pernah membuat keputusan yang salah? Jangan takut untuk mengakuinya. Rendahkan hati dan belajarlah dari kesalahan tersebut, dengan cara tersebut Anda menjadi orang yang lebih bijaksana.
Manusia tidak kebal dari kesalahan, yang membedakan seorang yang bijak dan bodoh hanyalah apakah orang tersebut mau mengakui kesalahannya dan belajar dari hal tersebut.